enjoy here

enjoy here

Sabtu, 04 November 2017

ANALISIS STRUKTUR SOSIAL, ARAS SOSIAL DAN PENDEKATAN OBYEKTIF SUBYEKTIF PADA BACAAN "Genosida Rohingya di Negeri Suu Kyi"

MK. SOSIOLOGI UMUM                                         Rabu / 13 September 2017
Praktikum 1                                                                 RK Teaching Lab 2.4

Genosida Rohingya di Negeri Suu Kyi

Oleh: Anggi Kusumadewi (Kumparan)

Siti Nadia Nurul Azizah / G24170083

Asisten Praktikum:

Rachmi Wildan AMP / I34150074

Nubzatsania / I34150082

1.       Gambarkan realitas struktur  sosial yang ada dalam bacaan, kaitkan dengan status dan peranannya!

Jawab :

Realita struktur sosial yang terdapat dalam bacaan Genosida Rohingya di Negeri Suu Kyi adalah Rohingya sebagai suatu kelompok etnis minoritas ras Indo-Arya penganut agama Islam dari negara bagian Rakhine ( Arakan ) di Myanmar. Berjumlah sekitar sejuta orang. Status sosial kaum Rohingya adalah warga negara Myanmar yang sekarang ini kerap dianggap illegal bahkan sampai tidak diakui oleh Myanmar sendiri. Peranan warga negara seharusnya ikut andil dalam segala aspek kegiatan kewarganegaraan, mendapat hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara bukan malah dibantai seperti yang dilakukan kaum elite Burma Myanmar kepada kaum Rohingya. Status kaum elite Burma Myanmar kebanyakan para petinggi negara yang mempunyai kekuasaan dan kewenangan terhadap seluruh warga negara Myanmar, sehingga mereka mempunyi kendali atau control terhadap semua etnis yang tinggal di Myanmar


2.       Menurut anda, apakah yang dimaksud dengan tindakan  social ? Kemudian gambarkan tindakan  sosial yang ada dalam bacaan berdasarkan motifnya, menurut tipe ideal Weber (tidak harus semuanya, sesuaikan dengan bacaan!)

Jawab :

Menurut saya, tindakan sosial adalah suatu cara perwujudan individu maupun kelompok  sosial untuk mencapai sesuatu yang diinginkan agar terjadi dan terdapat hubungan saling ketergantungan didalamnya. Tindakan sosial yang dilakukan oleh para kaum elite Burma Myanmar kepada kaum minoritas Rohingya, merujuk pada empat tipe idealnya Weber, terdapat :

Í Tipe tindakan rasional instrumental yang bermotif efisiensi dan efektifitas pencapaian tujuan.
Dalam hal mencapai tujuan seperti apa kaum elite Burma melakukan kejahatan  sosial kepada kaum Rohingya ? Kaum elite Burma yang menganut agama Buddha memiliki tujuan untuk memusnahkan kaum Rohingya ( penganut agama islam ). Jika menilik bacaan, tidak dituliskan secara jelas mengapa kaum elite Burma menindas bahkan membantai kaum Rohingya, tetapi menurut sumber lain yang saya baca, terdapat beberapa alasan diantaranya  dendam tersendiri seorang biksu terhadap islam dan ada juga yang mengatakan bahwa ada masalah krisis ekonomi dan politik juga didalamnya.

Í Tindakan afektif  

Kaum mayoritas elite Burma terhadap kaum minoritas Rohingya. Terlihat dari cara mereka membantai kaum Rohingya, mereka membunuh dengan membabi buta, tanpa pandang bulu mereka menupas orang dewasa, lansia, wanita dan anak anak bahkan bayi. Mereka seakan akan melampiaskan emosi mereka kepada kaum Rohingya tersebut.



3.       Deskripisan fakta-fakta didalam bacaan yang terkait dengan konsep integrase fungsional!

Jawab:

Ketika ribuan orang Rohingya mencoba mengungsi ke Bangladesh karena terancam dibantai dalam operasi militer Myanmar, orang-orang itu justru diperintahkan penjaga perbatasan untuk kembali ke zona merah mereka--justru pada menit mereka tiba di perbatasan harapan.

Terlihat dari fakta yang diambil dari bacaan tersebut diatas bahwa terdapat kesaling-tergantungan dari orang Rohingya yang ingin menyelamatkan diri mereka, membutuhkan tempat bersinggah untuk mereka menjalani hidup,  membutuhkan negara yang menerima mereka tanpa ada kekerasan, tanpa harus ada pertumpahan darah, tanpa ada ketegangan ketegangan  sosial. Mereka susah payah mencari makan dan minum, mendaki gunung, melewati lembah, menyusuri hutan – hutan demi untuk mencari tempat yang aman menghindari maut yang menanti mereka,namun  negara lain tidak bisa berbuat banyak atau lebih tepatnya tidak ingin membantu orang Rohingya padahal mungkin diantara warga negara Bangladesh ingin membantu saudara saudara muslimnya namun Karena takut terjadi pembantaian yang lebih dahsyat mereka jadi mengurungkan niatnya. Sehingga mereka selalu menyuruh kaum Rohingya itu kembali lagi

4.       Berikan dan jelaskan contoh fakta  sosial dalam bacaan yang termasuk dalam, aras – aras berikut

Jawab :

Í Aras Masyarakat : Di Negara Myanmar terdapat kaum elite Burma, penduduk mayoritas Myanmar yang menganut agama Buddha. Tokoh biksu nasionalis bernama Wirathu mengungkapkan pengakuannya tekait konflik agama di Myanmar.
Pengusung gerakan 969 ini takut Myanmar akan seperti Indonesia setelah Islam masuk ke nusantara abad ke-13. Pada akhir abad ke-16, Islam dapat menggantikan Hindu dan Buddha sebagai agama yang dominan.
Wirathu mengucapkan bahwa dengan uang, Islam lebih kaya dan menikahi perempuan Buddha Burma dan kemudian mesuk Islam dan menyebarkan agama. Perilaku umat Islam itu membuat pengikut kuil Buddha menjadi lebih sedikit. Bagi Wirathu, Islam adalah seperti musuh berpangkalan untuk umat Buddha.
Ketika itu ada laporan dari Departemen Luar Negeri AS tentang peningkatan kekerasan anti-Muslim di Myanmar. Sentimen anti-Muslim disulut pada Maret 2001. Upaya provokasi Wirathu tetap berlangsung hingga dia ditahan pada 2003 dan divonis 25 tahun penjara.
Dia diputus bersalah Karena menyebarkan pamphlet anti-Muslim yang menghasut kerusuhan komunal di tempat kelahirannya di Kyaukse, sebuah kota dekat Meikhtila. 10 Muslim tewas di Kyaukse Karena pergerakan Buddha.
Rohingya sebagai suatu kelompok etnis minoritas ras Indo-Arya penganut agama Islam dari negara bagian Rakhine ( Arakan ) di Myanmar. Rohingya, sasaran kaum elite Burma Myanmar yang selalu diintimidasi, ditindas bahkan dibantai.

Í Aras Mikro : Hubungan antara kaum elite Burma dengan kaum Rohingya sangatlah buruk. Ketika kaum Rohingya bertemu dengan para tentara kaum elite Burma Myanmar tak pandang bulu mau itu angkatan bersenjata ataupun warga sipil mereka menembakinya, mereka menembak setiap orang yang bergerak, mereka membakar rumah-rumah orang Rohingya.
Ketika mereka hanya berbekal beras ketan dan beberapa botol kosong untuk menampung air, berjalan sejauh 20 kilometer bertelanjang kaki, menerabas pegunungan, menyusuri dan menyeberangi sungai--dengan asa menuju keselamatan.
Begitu sampai ke gerbang keselamatan, mereka tak diizinkan masuk. Akses kaum Rohingya sangat terbatas. Mereka sangat menderita. Desa – desa mereka di bakar, wanita, anak kecil bahkan bayi dibantai tanpa rasa belas kasihan.

Í Aras Masalah Sosial : Masalah  sosial terjadi adalah genosida, yaitu pembantaian massal kaum minoritas Rohingya oleh kaum elite Burma Myanmar. Juru bicara ERC Anita Schug kepada kantor berita Turki mengatakan ada sekitar 2000 sampai 3000 orang Muslim Rohingya yang mati dibantai.
Jumlah yang aslinya belum pasti namun sepertinya jumlah asli kaum Rohingya yang mati lebih dari yang dipublikasikan ke media massa. Diantara yang mati terdapat orang dewasa, wanita, anak – anak tak terkecuali bayi. Desa-desa dibakar, tidak ada lagi tempat persinggahan untuk mereka. Tidak ada perbekalan. Mereka ditolak ketika mendatangi gerbang kawasan damai, mereka dibuang di negara mereka sendiri dan tidak diterima oleh negara orang.

5.       Jelaskan apa yang dimaksud dengan kutub objektif dan subjektif, berikan contoh berdasarkan fakta bacaan.

Jawab :
Ø  Kutub Objektif adalah kumpulan tindakan  sosial yang mendefinisikan tindakan  sosial sebagai kumpulan tindakan  sosial individual yang dapat diukur secara empiris dan secara positif dinyatakan sebagai suatu angka (rate)  sosial.
Contoh: Pada Minggu (27/8) terdapat 1.000 orang Rohingya dibunuh di Desa Saugpara, Distrik Rathedaung. Itu baru di satu desa. Bagaimana dengan jumlah korban di desa-desa lainnya?
Ø  Kutub Subjektif adalah kumpulan tindakan  sosial yang mendefinisikan tindakan  sosial sebagai kumpulan tindakan  sosial individual yang tidak dapat diukur secara empiris, dan dinyatakan sebagai suatu tindakan

Contoh: Pria itu berkata, “Mereka membakar semua rumah di perkampungan Rohingya. Masih banyak warga yang terjebak di kampung-kampung. Kami akan pergi ke sana untuk menyelamatkan mereka. Biarlah andai kami mati nanti.” Perkampungan yang ia maksud berada di Desa Thar Ya Ko Tan, bagian selatan kota Maungdaw di Rakhine yang berada di barat Myanmar.
                                            Genosida Rohingya di Negeri Suu Kyi

Tak banyak yang peduli pada kisah orang-orang Rohingya. Ya, mungkin sebagian dari kita kerap mendengar cerita penindasan terhadap mereka. Tapi, sayangnya, terlalu banyak tragedi di dunia, tak terhitung bahkan, hingga telinga jadi pekak dan hati mati rasa.

Jika begitu banyak kekejaman di dunia, lantas apa yang istimewa dengan Rohingya? Kenapa Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 2013 melabeli Rohingya sebagai etnis paling teraniaya di dunia?
 
Bayangkan anda satu dari ribuan orang Rohingya yang dikejar tentara, hendak dibunuh--tak peduli lelaki atau perempuan, tua atau muda. Anda dan keluarga anda, hanya berbekal beras ketan dan beberapa botol kosong untuk menampung air, berjalan sejauh 20 kilometer bertelanjang kaki, menerabas pegunungan, menyusuri dan menyeberangi sungai--dengan asa menuju keselamatan. Begitu sampai ke gerbang keselamatan, anda tak diizinkan masuk. Gerbang tak terbuka, dan penjaganya mengusir anda kembali--menuju celaka, tempat di mana tentara bersenjata menunggu anda dan rombongan anda untuk dibantai tanpa ampun.

Dan itu bukan sekadar kisah fiksi, tapi kenyataan pahit yang dialami orang-orang Rohingya--kelompok etnis minoritas Indo-Arya penganut Islam dari negara bagian Rakhine (Arakan) di Myanmar, negeri yang dipimpin pemenang Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi. Ironis. Ketika ribuan orang Rohingya mencoba mengungsi ke Bangladesh karena terancam dibantai dalam operasi militer Myanmar, orang-orang itu justru diperintahkan penjaga perbatasan untuk kembali ke zona merah mereka--justru pada menit mereka tiba di perbatasan harapan.


Tinggal selangkah menuju selamat, dan diempaskan kembali menuju cengkeraman maut. Betapa kadang hidup begitu absurd dan nyawa ribuan orang tak ada artinya.

Pemerintah Bangladesh beralasan, mereka tak bisa lagi menampung Rohingya karena sudah menerima 400.000 orang Rohingya sejak awal konflik bermula pada 1990-an.

Yang lebih tragis, Rohingya sesungguhnya adalah keturunan Bangladesh. Meski telah tinggal menetap hingga beberapa generasi di Myanmar, mereka tidak diakui Myanmar sebagai warga negara. Demikian pula Bangladesh tidak mau mengakui mereka sebagai warga. Itulah sebabnya julukan “etnis paling tertindas di dunia” disematkan PBB pada Rohingya. Mereka tak punya negara, tak diterima sebagai bagian dari masyarakat di tempat mereka bertumbuh.

Berapa orang Rohingya yang kini diburu tentara Myanmar? Angkanya belum jelas benar karena kondisi mereka yang lari terpencar--dan akses masuk bagi jurnalis ditutup, namun diperkirakan sedikitnya 5.000 orang, dan total bisa mencapai puluhan ribu.

Aktivis Rohingya di Eropa, Ro Nay San Lwin, mengatakan jumlah itu berkisar antara 5.000 hingga 10.000 orang. Dari jumlah itu, sekitar 5.000 orang berjalan kaki ke Bangladesh. Mereka, dilansir Reuters, mencoba menyelinap masuk perbatasan pada malam hari. Jumlah Rohingya yang berlari menghindari maut bahkan bisa lebih banyak lagi, sebab banyak di antara mereka yang bersembunyi dan terjebak di gunung-gunung, hutan, dan perbatasan. Menghitung orang yang berupaya keras tak terlihat bukan perkara mudah.

“Situasi di lapangan sangat mengerikan. Desa-desa Rohingya dibakar, ribuan orang terjebak di belantara. Mustahil mengetahui angka pastinya, tapi bisa mencapai 80.000 orang,” kata Kyaw Win, Direktur Burma Human Rights Network, saat berbalas pesan dengan kumparan, Selasa (29/8). Ia mengatakan, eskalasi ketegangan dimulai bulan Juli dan mencapai puncaknya Agustus ini ketika pembantaian dan penangkapan orang-orang Rohingya dilakukan, menyusul pembakaran desa-desa mereka. “Hampir semua desa Rohingya dibakar. Orang-orang Rohingya menghadapi genosida. Mereka mencoba mencari pertolongan,” ujar Kyaw Win. Kyaw Win telah tiga hari penuh menerima panggilan darurat terkait Rohingya. “Ini semua sungguh membuat depresi. Kemanusiaan hilang ditelan persoalan politik,” imbuhnya. “Tolong jangan biarkan genosida di Kamboja terulang di Myanmar,” kata Kyaw Win, berulang kali memohon agar aktivis dan jurnalis bersedia bersuara demi nyawa warga Rohingya yang entah bisa bertahan berapa lama dalam perburuan.

Pria itu berkata, “Mereka membakar semua rumah di perkampungan Rohingya. Masih banyak warga yang terjebak di kampung-kampung. Kami akan pergi ke sana untuk menyelamatkan mereka. Biarlah andai kami mati nanti.” Perkampungan yang ia maksud berada di Desa Thar Ya Ko Tan, bagian selatan kota Maungdaw di Rakhine yang berada di barat Myanmar. Thar Ya Ko Tan bukan satu-satunya desa yang dibumihanguskan. Sejak pemerintah Myanmar menggelar operasi perburuan militan Rohingya untuk menumpas kelompok pemberontak ARSA (Arakan Rohingya Salvation Army/Tentara Pembebasan Rohingya Arakan) pada Jumat pekan lalu, 25 Agustus, sudah lebih dari lima desa Rohingya dibakar. Operasi itu merupakan reaksi keras pemerintah Myanmar atas penyerangan ARSA terhadap pos-pos militer pada Jumat itu. Jumat kemarin, ARSA menyerang 30 pos polisi dan sebuah pangkalan militer di Rakhine.

Kemarahan ARSA pada pemerintah Myanmar makin menjadi sejak permukiman Rohingya diblokade macam perlakuan Israel terhadap Gaza. Rohingya dilarang keluar sehingga mereka tak bisa bekerja, tak bisa pergi ke masjid yang berada di luar area blokade, bahkan kesulitan hanya untuk ke pasar membeli makanan dan minuman.

Dalam upaya perburuan tentara terhadap Rohingya pasca-serangan ARSA Jumat lalu itu, sedikitnya 109 telah tewas. “Mereka datang tengah malam dan mulai membakar pondok jerami kami. Kami lari ke bukit menyelamatkan diri. Mereka menembaki kami,” kata seorang Rohingya muda, Amena Khatun, kepada CNN. Menurut perempuan 31 tahun itu, tentara Myanmar mengamuk karena menemukan mayat tiga orang Buddha di dekat desa Rohingya.

Dalam sebuah video yang dirilis Senin, 28 Agustus, pemimpin ARSA Ata Ullah memperingatkan pemerintah Myanmar untuk tak menindas Rohingya. ARSA--yang disebut Myanmar sebagai organisasi teroris--bersumpah membela Rohingya dari kekejaman tentara Myanmar. Seberapa banyak orang Rohingya yang telah menjadi korban, dan sekejam apa tentara Myanmar terhadap mereka? European Rohingya Council (ERC) menyatakan, korban tewas mencapai ribuan orang, jauh lebih banyak dari angka 90 sampai 100-an orang yang disebut pemerintah Suu Kyi.

Juru Bicara ERC Anita Schug kepada kantor berita Turki, Anadolu Agency, mengatakan bahwa dalam waktu tiga hari saja sejak operasi perburuan dimulai tentara Myanmar pada Jumat lalu, Muslim Rohingya yang terbunuh di Rakhine mencapai 2.000-3.000 orang.

Dengan dalih mencari kelompok militan ARSA, tentara membantai Rohingya tanpa ampun, tak pilih-pilih apakah korban lelaki, perempuan, anak-anak, orang tua, bahkan bayi. “Perempuan dan anak-anak ada di antara mereka yang tewas. Tak terkecuali bayi. Di desa saya, tentara dan polisi perbatasan setidaknya membunuh 11 orang. Ketika tiba di desa, mereka menembaki semua yang bergerak, sedangkan beberapa lainnya membakar desa,” kata Aziz Khan, warga Rohingya di Maungdaw, kepada Al Jazeera.

Warga Rohingya yang kini hidup dalam perburuan setelah desa-desa mereka dibakar, menggelandang dan tidur tanpa atap di hutan dan gunung, di manapun belukar bisa menyembunyikan mereka.“Ini adalah genosida yang dilakukan perlahan,” kata Schug. sungguh cemas, sebab pada Minggu (27/8) mendengar 1.000 orang Rohingya dibunuh di Desa Saugpara, Distrik Rathedaung. Itu baru di satu desa. Bagaimana dengan jumlah korban di desa-desa lainnya? Siapa bisa memastikan ada berapa ratus atau berapa ribu nyawa melayang sementara akses ke sana ditutup rezim Suu Kyi? Associated Press melansir, Suu Kyi menyatakan angka kematian akibat kekerasan di Rakhine “hanya” 96 orang, dengan kebanyakan korban ialah militan Rohingya. Ini, tentu saja, angka versi pemerintah Myanmar.

Apakah hari-hari terburuk Rohingya telah berlalu? Apakah pembakaran di desa-desa telah berakhir karena penghuninya sudah berserakan ke segala penjuru? Tidak, ini sama sekali belum berakhir. Mimpi buruk Rohingya akan panjang, dan bisa jadi maut yang akhirnya memutus mimpi itu. Sampai saat ini, tentara Myanmar mengepung wilayah-wilayah yang dihuni Rohingya seperti Maungdaw, Buthidaung, dan Rathedaung. Sebanyak 800.000 orang di daerah-daerah tersebut dikenai jam malam dari pukul 18.00 sore hingga 06.00 pagi.

Ro Nay San Lwin, aktivis Rohingya di Eropa, mengatakan selain rumah-rumah warga, masjid dan madrasah Rohingya pun dibakar habis. “Paman saya lari dari pemerintah dan militer. Tidak ada bantuan dari pemerintah. Rumah mereka dihancurkan dan barang-barang dijarah,” kata San Lwin. Situs berita komunitas Rohingya, Arakan Times, mengatakan tentara Myanmar telah membakar sedikitnya 1.000 rumah. Situasi makin buruk karena gambar-gambar dan video korban pembantaian beredar luas via WhatsApp. “Orang-orang membagikan video pembunuhan.

Anak-anak dan perempuan dibunuh, orang tak berdosa ditembak mati. Anda tak bisa bayangkan betapa ketakutannya kami,” kata Myint Lwin, seorang Rohingya di Buthidaung. “Muslim takut keluar rumah. Kami takut ke rumah sakit, ke pasar, ke mana-mana. Situasi sangat berbahaya bagi kami,” imbuhnya
Apa yang sudah dilakukan pemerintah Myanmar dan Aung San Suu Kyi untuk mengatasi tragedi yang menewaskan makin banyak minoritas Rohingya ini? “Suu Kyi adalah monster. Ia betul-betul ‘menikahi’ militer. Tapi adalah Panglima Militer Myanmar Jenderal Senior Min Ańġ Hlaine yang memberi perintah untuk membunuh Rohingya. Revolusi demokrasi Myanmar gagal total. Kini kami memiliki ‘Neo-Nazisme’,” kata Kyaw Win.
Sanjukta Sahany, relawan Organisasi Migrasi Internasional (International Organization for Migration; IOM) di dekat perbatasan Bangladesh-Myanmar, mengatakan kondisi belasan ribu pengungsi Rohingya yang ia lihat sungguh mengenaskan. Mereka mengalami luka bakar dan luka tembak, dengan tatapan kosong menerawang. Untuk mereka, etnis paling tertindas di dunia, masih adakah masa depan di Bumi ini? Masih adakah hati kita tersisa untuk mereka? (sumber: kumparan)

Sabtu, 09 September 2017

WARNA WARNI CIANJUR JAGO


Halo semuanyaaaaa!
Ini adalah Karya Tulisku untuk tugas MPKMB IPB 54.

WARNA WARNI CIANJUR JAGO
            Cianjur, kota dimana aku dilahirkan dengan normal dalam keadaan sehat wal'afiat 17 tahun lalu oleh ibuku. Namaku Siti Nadia Nurul Azizah, biasanya teman-temanku memanggilku nadia atau sekedar nat agar lebih singkat dan ringan. Aku asli orang Cianjur, seperti kataku tadi aku lahir di Cianjur dan ibu juga bapakku asli orang Cianjur jadi bisa dikatakan aku produk Cianjur tulen. Oleh karena itu, aku cinta Cianjur dan semua yang ada didalamnya. Dari mulai suasana sosialnya, makanan khasnya, penampakan geografis alamnya, sampai budaya-budaya asli Cianjur yang sangat beragam.
            Aku tinggal di Cianjur bagian utara, sekitar Cipanas. Kamu tahu kan Cipanas ? yang ada Istana Kepresidenan RI-nya. Disini udaranya sejuk, udaranya sarat oksigen apalagi ketika jalan-jalan dipagi hari.  Ditempatku tinggal masih banyak pepohonan di setiap pinggir jalan di jalan raya. Masih banyak juga persawahan, yang kalau dilihat dari atas bukit warna warna sawahnya seperti kue lapis. Aku sangat merasa beruntung karena tinggal disini.  Orang yang tinggal disini juga tidak hanya dari suku sunda, ada banyak dari suku Jawa, Batak, Betawi, Padang. Juga berbagai agama yang dipeluk. Entah karena suasana yang sejuk dan adem ayem sikap orang orang disekitarku juga ramah dan se-adem ayem udaranya. Dan juga, setahuku disekitar tempat tinggalku jarang terjadi tindak kriminal dan tindak kejahatan antar warganya. Ini menunjukkan bahwa kesadaran hukum dan toleransi masyarakatnya cukup tinggi.
            Selain suasana sosial yang rukun, ada hal lain yang ingin aku bagikan. Makanan khas disini juga tak kalah populer dari makanan makanan modern. Kalian pasti tak asing lagi dengan seblak, olahan kerupuk basah itu kini sangat populer dan diminati berbagai kalangan usia, tak pandang bulu mau itu anak kecil, remaja, orang dewasa sampai lansia menyukai seblak. Warung seblak favoritku juga favorit orang orang yang bertempat tinggal di Cipanas yaitu warung seblak "Mama Nita". Untuk kalian yang berkunjung ke Cipanas jangan sampai melewatkan warung Mama Nita ya, lokasinya dekat SMPN 1 Cipanas.
            Yang menarik dari daerah tempat tinggalku masih banyak, selain suasana sosial dan makanan ada juga wisata yang selalu menarik perhatian pengunjung lokal bahkan sampai manca negara, yaitu Taman Bunga Nusantara. Kalau Taman yang ada di depan-depan rumah itu sih biasa saja, kalau ini sangat berbeda dan tidak ada duanya. Pemandangannya sangatlah indah dan kreatif. Berbagai macam bunga dan tetumbuhan dibentuk menjadi patung patung raksasa. Ada yang berbentuk Angsa, Kelinci, Jerapah, dan lain-lain. Luasnya sekitar 35 hektar, dan didalamnya sangat hijau oleh daun dan rumput dan berwarna warni oleh berbagai macam bunga. Ketika dulu, aku cukup kecil untuk berguling-guling diatas  hamparan rumput yang terlihat seperti karpet, dan berfoto ria didepan patung patung bunga itu. Sekarang juga banyak orang dewasa yang melakukannya, tapi kadar euphorianya dikurangi tentu saja. Jenis tetumbuhan yang ada di Taman Bunga Nusantara sangat bervariasi, sehingga mata akan terasa dimanjakan ketika melihatnya.
            Terakhir, budaya yang paling terkenal di Cianjur yang selalu ditampilkan ketika Helaran Budaya Cianjur Jago yaitu Kuda Kosong. Kuda Kosong adalah atraksi kuda tanpa penunggang yang biasanya fisik kudanya sendiri gagah, tinggi, besar berwarna hitam.  Kuda Kosong ini biasanya digiring oleh Ulama, hulu balang dan para jawara. Mitos dari kuda kosong sendiri adalah penggambaran perjalanan panjang Raden Aria Kidul dari Kesultanan Mataram sampai ke Cianjur, Raden Aria Kidul sendiri tidak menunggangi kudanya karena ia merasa yang berhak menunggangi kudanya adalah kakak nya yaitu Raden Aria Wiratanu II yang merupakan Bupati Cianjur pertama.
Ya walau aku menganggap itu semua hanya mitos, tapi budaya tetaplah budaya yang harus dilestarikan dan dijaga agar tidak dijiplak oleh orang lain. Aku mencintai tempat tinggalku, begitu juga kamu harus mencintai tempat tinggalmu.

NAMA : SITI NADIA NURUL AZIZAH
NAMA PENA : NITRONAT (n! re: en faktorial)
NIM : G24170083
Bio Deskripsi singkat : Seperti yang sudah dijelaskan diparagraf pembuka diatas, aku Nadia lahir di Cianjur tepat pada tanggal 19 November 1999 dimana sekarang aku berusia sekitar 17 tahun.
 Aku tidak terlalu pandai menulis, tapi aku sangat menyukai novel novel fiksi karya Jostein Gaarder juga novel novel Sherlock Holmes. Aku juga senang menonton film dengan genre Sci-Fi dan menonton Vlog mahasiswa Indonesia yang berkuliah diluar negeri.
Yang paling aku suka adalah memandang langit malam, apalagi ketika jernih tak ada kabut sehingga bintang bintang terlihat jelas bertaburan di atas sana. Aku menyukai astronomi, aku juga pernah mengikuti olimpiadenya (walaupun tidak sampai tahap nasional, tetap saja aku bangga karena aku suka).
Aku pribadi yang mudah bergaul, bukannya untuk cari muka tapi untuk benar benar mencari teman baru karena banyak teman bearti banyak jalan untuk membuka rezeki juga. Yah, kurang lebih ini bio deskripsi singkatku. Dan poinu utamanya, semoga pembaca menyukai karya tulisku.


           

           
 

Rabu, 26 Juli 2017

Lirik - Lirik Lagu Tugas MPKMB IPB 54

Halu semuanya! Setelah sekian lama ga nulis, akhirnya ada mood lagi untuk kembali nulis diblog ini. Blognya uda lumayan bulukan kurang keurus but stay tuned blog ini akan terus dikembangin. Soooo bagi kalian mahasiswa baru apalagi maba IPB yang mau MPKMB pasti disuguhi tugas yang bejibun (lumayan, hehe). Btw MPKMB itu kepanjangannya Masa Pengenalan Kampus Mahasiswa Baru, ospeknya anak IPB. Dan kebetulan gw sendiri maba IPB angkatan 54 yang lagi nyiapin tugas MPKMB yang mesti semangat ngerjainnya soalnya yaaa kata gw tadi, bejibun.
Tugasnya macem-macem dari mulai buku binder yang pakek cover dari kertas AC sama BC (which is ditempat gw susah dapetinnyaa parah), bikin karya tulis, dream mapping, menghafal lagu-lagu Hymne IPB, Hitam Putih, Darah Juang, Buruh Tani, Totalitas Perjuangan, Tanah Airku, Hari Kemerdekaan dan Jingle MPKMB 54 dan masih banyak lagi pokoknya tugasnya. Tapi ini bukan mau bikin down atau gimana kok, walaupun tugasnya bejibun, ngerjainnya dibawa fun aja soalnya ada grup Gana yang langsung ada Ganta (katingnya yang selalu ngebantuin kita dan ngejawab apapun yang kita tanyain kalo kita ga ngerti). Di MPKMB 54 ini gw berada di Ksatria 5 NIRWASITA Gana Victoria. Which is total ada 5 Ksatria dan ada 30 Gana, yang tiap Gana nya rata-rata ada sekitar 130 orang (kebayang yaa banyaknya).
Nah, langsung saja sesuai judul kontennya gw mau share lirik-lirik lagu yang jadi tugas buat MPKMB 54.

1. HYMNE IPB

Institut Pertanian
Pengabdi nusa bangsa
Menempa tunas muda
Cendekia pencipta jaya

Bergema suara cita
Aamalkan ilmu tuk nusa
Dengan semangat bergelora
Jayalah IPB kita
Tugas bakti civitasnya
Laksanakan selalu
Tri Dharma nan mulia

IPB terus maju
Institut Pertanian
Pengemban cita suci
Institut Pertanian Bogor
Almamater kami

2. TOTALITAS PERJUANGAN

Kepada para mahasiswa
Yang merindukan kejayaan
Kepada rakyat yang kebingungan
Di persimpang jalan

Kepada pewaris peradaban
Yang telah menggoreskan
Sebuah catatan kebanggaan
Di lembar sejarah manusia

Wahai kalian yang rindu kemenangan
Wahai kalian yang rindu ke jalan
Demi mempersembahkan jiwa dan raga
Untuk negeri tercinta
Untuk negeri tercinta

3. DARAH JUANG

Di sini negeri kami
Tempat padi terhampar
Samuderanya kaya raya
Negeri kami subur Tuhan

Di negeri permai ini
Berjuta rakyat bersimbah luka
Anak kurus tak sekolah
Pemuda desa tak kerja

Reff: Mereka dirampas haknya
        Tergusur dab lapar
         Bunda relakan darah juang kami
         Tuk membebaskan rakyat
         Padamu kami berbakti
         Padamu kami mengabdi

4. BURUH TANI

Buruh tani mahasiswa rakyat miskin kota
Bersatu padu rebut demokrasi
Gegap gempita dalam satu suara
Demi tugas suci yang mulia

Hari hari esok adalah milik kita
Terciptanya masyarakat sejahtera
Terbentuknya tatanan masyarakat
Indonesia bary tanpa orba

Marilah kawan mari kita kabarkan
Ditangan kita tergenggam arah bangsa
Marilah kawan mari kita nyanyikan
Sebuah lagu tentang pembebasan

Di bbawah kuasa tirani
Kususuri garis jalan ini
Berjuta kali turun aksi
Bagiku itu langkah pasti

Berjuta kali turun aksi
Bagiku itu langkah pasti
Berjuta kali turun aksi
Bagiku itu langkah pasti

5. JINGLE MPKMB 54

Disini kita semua meraih mimpi
IPB tempat kita satukan visi
BErkembang tuk pertanian Indonesia
MPKMB 54 tercinta
Demi do'a orang tua kita
Bergeraklah Ksatria Khatulistiwa

Semangat MPKMB
Jiwaku selalu disini
Tempatku mewujudkan
Pertanian bangsaku Indonesia

MPKMB 54
Kerahkan semangat juangmu
Jadilah pemimpin sejati
Ksatria Khatulistiwa 54

Kita ada dari Sabang sampai Merauke
Berkolaborasi bersama di IPB
Berani berdampak demi harapan bangsa

MPKMB 54 tercinta
Demi do'a orang tua kita
Bergeraklah Ksatria Khatulistiwa
MPKMB 54 tercinta
Demi do'a orang tua kita
Bergeraklah Ksatria Khatulistiwa

Semangat MPKMB
Jiwaku selalu disini
Tempatku mewujudkan
Pertanian bangsaku Indonesia

MPKMB 54
Kerahkan semangat juangmu
Jadilah pemimpin sejati
Ksatria Khatulistiwa 54

Semangat MPKMB
Jiwaku selalu disini
Tempatku mewujudkan
Pertanian bangsaku Indonesia

MPKMB 54
Kerahkan semangat juangmu
Jadilah pemimpin sejati
Ksatria Khatulistiwa 54

 Semangat MPKMB
MPKMB
Ksatria Khatulistiwa

MPKMB 54 Oohh MPKMB
Ksatria Khatulistiwa
Ksatria Khatulistiwa


Okay segitu dulu share lirik lagu buat MPKMB nya. Tetap semangat para Ksatria Khatulistiwa!