PENGARUH
INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN
KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus)
KARYA ILMIAH
Disusun
Oleh :
Kelas
XII IPA 2
1. Ai
Salma Mariyam NIS:
141510014
2. Ajeng
Pranita Sukma NIS: 141510015
3. Ilham
Iqbal Indrayana NIS:
141510142
4. Siti
Nadia Nurul Azizah NIS:
141510278
SMA
NEGERI 1 SUKARESMI
Jalan
Mariwati km.4 Sukaresmi
KABUPATEN
CIANJUR
2016
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah
hirobbil’alamin, rasa syukur kami
ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kekuatan, ketabahan, dan ilmu
yang bermanfaat kepada kami sehingga kami dapat menyusun sebuah Karya ilmiah
untuk memenuhi tugas Biologi.
Shalawat
serta salam kami ucapkan kepada junjungan alam Nabi besar Muhammad SAW. Yang
telah membawa umatnya dari alam jahiliah,
dari alam yang gelap, menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan
yang disinari iman dan islam, seperti yang kita rasakan sekarang ini. Dalam
kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu kami menyusun dan menyelesaikan karya ilmiah ini, terutama pada
pembimbing dan teman-teman.
Kami
menyadari bahwa karya ilmiah ini jauh dari sempurna. Apabila menemukan
kejanggalan dalam karya ilmiah ini, kritik dan saran akan sangat kami terima untuk dijadikan pegangan dan upaya peningkatan
selanjutnya agar menjadi lebih baik lagi.
Demikian,
kami berharap agar karya ilmiah ini dapat bermanfaat dan dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Sukaresmi, 8 Oktober
2016
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ ...………i
DAFTAR ISI................................................................................................ ……..…ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….……..1
A.
Latar Belakang
Masalah…………………………………………………….………..1
B.
Rumusan Masalah……………………………………………………………..……...1
C.
Hipotesis.............……………………………………………………………………..1
D. Tujuan Penelitian..…………………………………………….....................................1
BAB II LANDASAN TEORITIS…………………………………………………..2
BAB III METODOLOGI PENELITIAN………………………………………….5
A. Metode..............................................................................................................5
B. Tempat..............................................................................................................5
C. Waktu................................................................................................................5
D. Alat dan
bahan...................................................................................................5
E. Cara kerja...........................................................................................................6
BAB IV HASIL PENGAMATAN………………………………..…………………7
BAB V PENUTUP ……………………………………………………….………….8
A.
Kesimpulan……………………………………………………………………8
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..……………9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
1.
Variabel Bebas
Variabel
bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, baik secara positif,
atau negatif. Variabel bebas yang kita pilih pada karya ilmiah ini adalah
Intensitas Cahaya yang diperlakukan berbeda kepada beberapa tanaman kacang
hijau.
2.
Variabel Terikat
Variabel
terikat merupakan variabel yang menjadi perhatian utama peneliti. Tujuan kami
sebagai peneliti adalah memahami dan membuat variabel terikat pada pertumbuhan
kecambah kacang hijau, dan menjelaskan variabelitas pada pertumbuhan kecambahan
tersebut, atau memprediksinya. Variabel terikat pada karya ilmiah ini adalah
pertumbuhan yang dialami oleh tanaman kacang hijau (Phaseolus
radiatus).
B. Rumusan Masalah
1.
Apakah intensitas cahaya berpengaruh
terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau (Phaseolus
radiatus)?
2.
Bagaimana
pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang
hijau (Phaseolus radiatus)?
3.
Manakah
pertumbuhan yang lebih cepat ketika diberikan intensitas cahaya yang berbeda
kepada tanaman kacang hijau (Phaseolus radiatus) yang dijadikan
model percobaan ?
C. Hipotesis
1.
Ya, Intensitas Cahaya berpengaruh
terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau (Phaseolus
radiatus).
2.
Pengaruh
Cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang
hijau (Phaseolus radiatus) adalah
memperlambat pertumbuhan. Karena, cahaya dapat mengurai hormone pertumbuhan
Auksin.
3.
Tanaman
yang Intensitas Cahayanya paling sedikit adalah tanaman yang mengalami
pertumbuhan tercepat, karena hormone pertumbuhan Auksinnya tidak terurai oleh
cahaya matahari.
D.
Tujuan Penelitian
1.
Untuk mengetahui pengaruh cahaya
matahari terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau (Phaseolus
radiatus).
BAB II
LANDASAN TEORITIS
Pertumbuhan
adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat kembali)
karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat juga disebabkan
oleh keduanya. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif (dihitung
dengan angka). Sedangkan perkembangan adalah terspesialisasinya sel-sel
menjadi struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat dinyatakan
dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat
kedewasaan.
Pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan perkecambahan biji. Kemudian,
kecambah berkembang menjadi tumbuhan kecil sempurna, yang kemudian tumbuh
membesar. Setelah mencapai masa tertentu tumbuhan akan berbunga dan
menghasilkan biji kembali.
Perkecambahan adalah munculnya plumula
(tanaman kecil dari dalam biji). Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan
dibedakan menjadi 2, yaitu epigeal dan hypogeal. Perkecambahan epigeal
adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga atau
hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan kotiliden terangkat ke
atas tanah, misalnya kacang hijau. Sedangkan perkecambahan hypogeal
adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehingga
daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah, tetapi kotiledon tetap di dalam
tanah, misalnya pada biji kacang kapri.
Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi
oleh beberapa faktor eksternal dan internal, salah satu faktor eksternal adalah
cahaya. Tumbuhan memerlukan cahaya. Banyaknya cahaya yang diperlukan tidak
selalu sama pada setiap tumbuhan. Umumnya, cahaya menghambat pertumbuhan
meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin (suatu hormone
pertumbuhan). Pertumbuhan yang cepat di tempat gelap disebut etiolasi.
Cahaya juga merangsang pembungaan tumbuhan
tertentu. Ada tumbuhan yang dapat berbunga pada hari pendek (lamanya penyinaran
matahari lebih pendek daripada waktu gelapnya). Ada pula tumbuhan yang berbunga
pada hari panjang (lamanya penyinaran lebih panjang daripada waktu gelapnya).
Hal tersebut berhubungan dengan aktifitas hormon fitokrom dalam
tumbuhan. Selain mempengaruhi pembungaan, fitokrom berpengaruh terhadap
etiolasi, pemanjangan batang, pelebaran daun, dan perkecambahan.
Fitokrom adalah protein dengan kromatofora
yang mirip fikosianin. Fitokrom mempunyai dua macam struktur yang reversible
yaitu yang dapat mengabsorpsi cahaya merah (600 nm) disingkat Pr dan
yang dapat mengabsorpsi cahaya merah jauh, far red (730 nm) disingkat Pfr.
·
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
1. Hormon Pertumbuhan
No
|
Nama Hormon
|
Fungsi
|
1.
|
Auksin
|
a. Merangsang perpanjangan sel.
b. Merangsang pembentukan bunga dan buah. c. Merangsang pemanjangan titik tumbuh. d. Mempengaruhi pembengkokan batang. e. Merangsang pembentukan akar lateral. f. Merangsang terjadinya proses diferensiasi. |
2.
|
Giberellin
|
a. Merangsang pembelahan sel
kambium.
b. Merangsang pembungaan lebih awal sebelum waktunya. c. Merangsang pembentukan buah tanpa biji. d. Merangsang tanaman tumbuh sangat cepat sehingga mempunyai ukuran raksasa. |
3.
|
Sitokinin
|
a. Merangsang proses pembelahan
sel.
b. Menunda pengguguran daun, bunga, dan buah. c. Mempengaruhi pertumbuhan tunas dan akar. d. Meningkatkan daya resistensi terhadap pengaruh yang merugikan seperti suhu rendah, infeksi virus, pembunuh gulma, dan radiasi. e. Menghambat (menahan) menguningnya daun dengan jalan membuat kandungan protein dan klorofil yang seimbang dalam daun (senescens). |
4.
|
Gas Etilen
|
a. Membantu memecahkan dormansi
pada tanaman, misalnya pada ubi dan kentang.
b. Mendukung pematangan buah. c. Mendukung terjadinya abscission (pelapukan) pada daun. d. Mendukung proses pembungaan. e. Menghambat pemanjangan akar pada beberapa spesies tanaman dan dapat menstimulasi pemanjangan batang. f. Menstimulasi perkecambahan. g. Mendukung terbentuknya bulu-bulu akar. |
5.
|
Kalin
|
a. Rhizokalin, mempengaruhi
pembentukan akar.
b. Kaulokalin, mempengaruhi pembentukan batang. c. Filokalin, mempengaruhi pembentukan daun. d. Antokalin, mempengaruhi pembentukan bunga. |
6.
|
Asam Absisat (ABA)
|
a. Menghambat perkecambahan biji.
b. Mempengaruhi pembungaan tanaman. c. Memperpanjang masa dormansi umbi-umbian. d. Mempengaruhi pucuk tumbuhan untuk melakukan dormansi. |
7.
|
Asam traumalin / Asam
traumalat
|
Memperbaiki luka pada tumbuhan
(proses restitusi / regenerasi)
|
2.Nutrisi
Tanaman mutlak membutuhkan unsur-unsur hara esensial dalam pertumbuhannya. Adapun peranan unsur-unsur tersebut dapat diuraikan secara ringkas seperti dibawah ini:
Tanaman mutlak membutuhkan unsur-unsur hara esensial dalam pertumbuhannya. Adapun peranan unsur-unsur tersebut dapat diuraikan secara ringkas seperti dibawah ini:
1. Nitrogen (N), peranannya :
*
Merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman hingga tumbuhnya anakan.
*
Membuat tanaman lebih hijau karena banyak mengandung butir hijau daun.
*
Merupakan bahan penyusun klorofil, lemak, dan protein.
2. Fisfor (P), peranannya :
*
Memacu pertumbuhan akar dan pembentukan sistem perakaran yang lebih baik
*
Mempercepat pembungaan dan pemasakan buah iji, atau gabah.
*
Memperbesar persentase pembentukan bunga menjadi buah.
*
Sebagai bahan penyusun inti sel lemak dan protein
3. Kalium (K), perananya :
*Memperlancar
fotosintesis
*Membantu
pembentukan protein dan hidrat arang
*Sebagai
katalisator dalam transformasi tepung, gula, dan lemak tanaman
*Mengeraskan
jerami dan bagian kayu dari tanaman
*Meninggikan
kualitas rasa dan warna dari buah dan bunga
*Meninggikan
daya tahan tanaman terhadap serangan hama, penyakit dan kekeringan.
*Mempercepat
pertumbuhan jaringan merismatik
4. Magnesium (Mg), perananya :
*Merupakan
bahan penyusun klorofil
*Mengaktifkan
enzim yang berperan pada metabolisme karbohidrat.
*Menaikkan
kadar minyak pada berbagai tanaman penghasil minyak
5. Kalsium (Ca), perananya :
*Merangsang
pembentukan bulu-bulu akar dan biji-bijian
*Mengeraskan
jerami dan bagian kayu tanaman.
6. Belerang (S), peranannya :
*sebagai
penyusun utama ion fosfat
*Menambah
kandungan protein dan vitamin
*Membentuk
bintil akar tanaman kacang-kacangan dan butir hijau daun.
7. Klor (Cl) peranannya :
*Meningkatkan
kuantitas dan kualitas tanaman
8. Besi (Fe), peranannya :
*Membentuk
klorofil
9. Mangan (Mn), peranannya :
*Menyusun
klorofil dan proses fotosintesis
*Mearngsang
perkecambahan biji dan pemasakan buah
10. Tembaga dan Seng (Cu dan Zn),
peranannya :
*Mengatur
sistem enzim tanaman dan membentuk klorofil
*Diperlukan
pada tanah alkalis dan organik
11. Borium (B), peranannya :
*Meningkatkan
kualitas dan kuantitas sayur dan membentuk klorofil
*Meningkatkan
produksi biji-bijian pada tanaman dan kacang-kacangan
12. Molibdenum (Mo), peranannya :
*Membantu
proses Fiksasi N untuk tanaman kacang-kacangan, jeru, dan sayur-mayur
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Metode
Metode
yang kami gunakan adalah metode eksperimen dan atau penelitian.
B.
Tempat
Tempat
yang digunakan untuk penelitian kecambah kacang hijau adalah:
1. Terkena
cahaya matahari langsung : Di luar
ruangan kelas XII IPA 2.
2. Terkena
cahaya matahari tak langsung : Di belakang kaca kelas XII IPA 2.
3. Tidak
terkena cahaya matahari (sinar refraksi matahari yang membaur) : Di pojok kelas
XII IPA 2.
C. Waktu
Kami melakukan
penelitian selama tujuh (7) hari.
·
Pengukuran Kecambah Kacang Hijau yang terkena cahaya
matahari langsung sekitar Pukul 07.00 a.m
·
Pengukuran Kecambah Kacang Hijau yang terkena cahaya
matahari tak langsung sekitar Pukul 07.00 a.m
·
Pengukuran Kecambah Kacang Hijau yang tidak terkena
cahaya matahari (sinar refraksi matahari yang membaur) sekitar Pukul 07.00 a.m
D.
Alat dan Bahan
1.
Alat
·
3 buah gelas plastik
·
Penggaris
·
Buku Praktikum
·
Label
2.
Bahan
·
Biji Kacang Hijau sekitar 30 butir
·
Kapas secukupnya
·
Air secukupnya
E.
Cara kerja
1.
Siapkan semua alat dan bahan.
2. Beri label pada 3 gelas plastic.
Tandai dengan nomor 1, 2 dan 3.
3. Isi semua gelas plastic dengan kapas
secukupnya.
4. Tuangkan air secukupnya pada ketiga
gelas plastic yang telah diberi kapas.
5. Tambahkan biji kacang hijau sekitar
10 butir per gelas plastic yang telah berlabel.
6. Simpan gelas plastic 1 di luar ruangan/ kelas XII IPA 2.
7. Simpan gelas plastik 2 di belakang kaca ruangan/ kelas XII IPA 2.
8. Simpan gelas plastik 3 di pojok ruangan/ kelas XII IPA 2.
9. Amati dan catat semua pertumbuhan setiap
hari pada pukul 07.00 a.m selama 7 hari.
10. Jika dalam gelas plastic kering,
tuangkan air secukupnya pada semua gelas plastik percobaan agar tumbuhannya
tetap tumbuh dan tidak mati.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
Pengamatan dan pengukuran selama 7 hari.
Dilakukan percobaan dengan 3 sampel.
Diberi 3 perlakuan yang berbeda.
No.
|
Hari/Tanggal
|
Tinggi Kecambah (cm)
|
Rata - Rata (cm)
|
||
|
|
Perc 1
|
Perc 2
|
Perc 3
|
|
1
|
Selasa/26-Juli-2016
|
0.7
|
0.7
|
0.9
|
0.76
|
2
|
Rabu/27-Juli-2016
|
1.6
|
1.9
|
2.4
|
1.9
|
3
|
Kamis/28-Juli-2016
|
3.2
|
4.4
|
6.3
|
4.6
|
4
|
Jum'at/29-Juli-2016
|
4.5
|
7.8
|
9.6
|
7.3
|
5
|
Sabtu/30-Juli-2016
|
5.8
|
8.5
|
13.5
|
8.9
|
6
|
Minggu/31-Juli-2016
|
7.5
|
9.6
|
15.8
|
10.9
|
7
|
Senin/01-Agus-2016
|
8.9
|
10.3
|
17.5
|
12.2
|
|
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
pengamatan yang telah kami lakukan, kami menyimpulkan bahwa perkecambahan
banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya, hormon, dan sedikit faktor lain yang
mempegaruhinya.
Diamati
dari faktor cahaya, dibuktikan bahwa kacang hijau yang ditempatkan didaerah
yang gelap atau intensitas cahayanya sedikit, akan menghasilkan pertumbuhan
kacang hijau yang lebih cepat dibandingkan dengan kaca kacang hijau yang
diletakkan ditempat yang terang atau yag mendapatkan intensitas cahaya paling
banyak. Dengan itu, hormon auksin yang dipengaruhi tanpa cahaya matahari akan
merangsang perpanjangan sel-sel pada titik tumbuh primer. Tetapi, kondisi
tumbuhan yang baik akan dialami oleh kacang hijau dengan pengaruh cahaya lebih
banyak. Yaitu tumbuh lebih kokoh, daunnya berkembang sempurna, dan berwarna
hijau. Hanya saja, batangnya lebih pendek dari pertumbuhan kacang hijau
ditempat gelap. Sedangkan kondisi tumbuhan yang kurang baik dialami oleh kacang
hijau yang tumbuh tanpa pengaruh cahaya matahari. Yaitu batangnya lebih cepat
tinggi, daunnya tidak mengandung klorofil, dan berwarna kuning.
Jadi,
dapat disimpulkan bahwa cahaya memperlambat atau menghambat pertumbuhan kacang
hijau, dan hal tersebut disebabkan karena cahaya dapat menguraikan Hormon
pertumbuhan yaitu Hormon Auksin.
DAFTAR PUSTAKA
Kistinnah, Idun. 2010. Biologi Kelas XII SMA/MA. Bandung: Dinas
Pendidikan Prov JABAR
_____________.2015. Laporan Perkecambahan Kacang Hijau. Tersedia : kecambahkacanghijau.blogspot.co.id [27
April 2016]