enjoy here

enjoy here

Rabu, 19 Oktober 2016

KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU



PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN
KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus)
KARYA ILMIAH


 







Disusun Oleh :
Kelas XII IPA 2
1.      Ai Salma Mariyam                              NIS: 141510014
2.      Ajeng Pranita Sukma                          NIS: 141510015
3.      Ilham Iqbal Indrayana                                    NIS: 141510142
4.      Siti Nadia Nurul Azizah                     NIS: 141510278

SMA NEGERI 1 SUKARESMI
Jalan Mariwati km.4 Sukaresmi
KABUPATEN CIANJUR
2016



KATA PENGANTAR

            Alhamdulillah hirobbil’alamin,  rasa syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kekuatan, ketabahan, dan ilmu yang bermanfaat kepada kami sehingga kami dapat menyusun sebuah Karya ilmiah untuk memenuhi tugas Biologi.
            Shalawat serta salam kami ucapkan kepada junjungan alam Nabi besar Muhammad SAW. Yang telah membawa umatnya dari alam jahiliah,  dari alam yang gelap, menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan yang disinari iman dan islam, seperti yang kita rasakan sekarang ini. Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami menyusun dan menyelesaikan karya ilmiah ini, terutama pada pembimbing dan teman-teman.
            Kami menyadari bahwa karya ilmiah ini jauh dari sempurna. Apabila menemukan kejanggalan dalam karya ilmiah ini, kritik dan saran akan sangat kami terima  untuk dijadikan pegangan dan upaya peningkatan selanjutnya agar menjadi lebih baik lagi.
            Demikian, kami berharap agar karya ilmiah ini dapat bermanfaat dan dipergunakan sebagaimana mestinya.




Sukaresmi,  8 Oktober 2016




 Penyusun










DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ ...………i
DAFTAR ISI................................................................................................ ……..…ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….……..1
A.   Latar Belakang Masalah…………………………………………………….………..1
B.   Rumusan Masalah……………………………………………………………..……...1
C.   Hipotesis.............……………………………………………………………………..1
D.  Tujuan Penelitian..…………………………………………….....................................1
BAB II LANDASAN TEORITIS…………………………………………………..2
BAB III METODOLOGI PENELITIAN………………………………………….5
A.    Metode..............................................................................................................5
B.     Tempat..............................................................................................................5
C.     Waktu................................................................................................................5
D.    Alat dan bahan...................................................................................................5
E.     Cara kerja...........................................................................................................6
BAB IV HASIL PENGAMATAN………………………………..…………………7
BAB V PENUTUP ……………………………………………………….………….8
A.    Kesimpulan……………………………………………………………………8
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..……………9

 





BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah
            1.  Variabel Bebas
            Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, baik secara positif, atau negatif. Variabel bebas yang kita pilih pada karya ilmiah ini adalah Intensitas Cahaya yang diperlakukan berbeda kepada beberapa tanaman kacang hijau.
            2.  Variabel Terikat
            Variabel terikat merupakan variabel yang menjadi perhatian utama peneliti. Tujuan kami sebagai peneliti adalah memahami dan membuat variabel terikat pada pertumbuhan kecambah kacang hijau, dan menjelaskan variabelitas pada pertumbuhan kecambahan tersebut, atau memprediksinya. Variabel terikat pada karya ilmiah ini adalah pertumbuhan yang dialami oleh tanaman kacang hijau (Phaseolus radiatus).

B.  Rumusan Masalah

1.      Apakah intensitas cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau (Phaseolus radiatus)?
2.      Bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau (Phaseolus radiatus)?
3.      Manakah pertumbuhan yang lebih cepat ketika diberikan intensitas cahaya yang berbeda kepada tanaman kacang hijau (Phaseolus radiatus) yang dijadikan model percobaan ?


C.  Hipotesis

1.      Ya, Intensitas Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau (Phaseolus radiatus).
2.      Pengaruh Cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau (Phaseolus radiatus) adalah memperlambat pertumbuhan. Karena, cahaya dapat mengurai hormone pertumbuhan Auksin.
3.      Tanaman yang Intensitas Cahayanya paling sedikit adalah tanaman yang mengalami pertumbuhan tercepat, karena hormone pertumbuhan Auksinnya tidak terurai oleh cahaya matahari.



D. Tujuan Penelitian

1.      Untuk mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau (Phaseolus radiatus).

BAB II
LANDASAN TEORITIS

            Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat kembali) karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat juga disebabkan oleh keduanya. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif (dihitung dengan angka). Sedangkan  perkembangan adalah terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.
            Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan perkecambahan biji. Kemudian, kecambah berkembang menjadi tumbuhan kecil sempurna, yang kemudian tumbuh membesar. Setelah mencapai masa tertentu tumbuhan akan berbunga dan menghasilkan biji kembali.
            Perkecambahan adalah munculnya plumula (tanaman kecil dari dalam biji). Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dibedakan menjadi 2, yaitu epigeal dan hypogeal. Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga  dan kotiliden terangkat ke atas tanah, misalnya kacang hijau. Sedangkan perkecambahan hypogeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehingga daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah, tetapi kotiledon tetap di dalam tanah, misalnya pada biji kacang kapri.
            Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal dan internal, salah satu faktor eksternal adalah cahaya. Tumbuhan memerlukan cahaya. Banyaknya cahaya yang diperlukan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan. Umumnya,  cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin (suatu hormone pertumbuhan). Pertumbuhan yang cepat di tempat gelap disebut etiolasi.
            Cahaya juga merangsang pembungaan tumbuhan tertentu. Ada tumbuhan yang dapat berbunga pada hari pendek (lamanya penyinaran matahari lebih pendek daripada waktu gelapnya). Ada pula tumbuhan yang berbunga pada hari panjang (lamanya penyinaran lebih panjang daripada waktu gelapnya). Hal tersebut berhubungan dengan aktifitas hormon fitokrom dalam tumbuhan. Selain mempengaruhi pembungaan, fitokrom berpengaruh terhadap etiolasi, pemanjangan batang, pelebaran daun, dan perkecambahan.
            Fitokrom adalah protein dengan kromatofora yang mirip fikosianin. Fitokrom mempunyai dua macam struktur yang reversible yaitu yang dapat mengabsorpsi cahaya merah (600 nm) disingkat Pr dan yang dapat mengabsorpsi cahaya merah jauh, far red (730 nm) disingkat Pfr.
           
·         Faktor  yang  mempengaruhi pertumbuhan

1. Hormon Pertumbuhan
No
Nama Hormon
Fungsi
1.
Auksin
a. Merangsang perpanjangan sel.
b. Merangsang pembentukan bunga dan buah.
c. Merangsang pemanjangan titik tumbuh.
d. Mempengaruhi pembengkokan batang.
e. Merangsang pembentukan akar lateral.
f. Merangsang terjadinya proses diferensiasi.
2.
Giberellin
a. Merangsang pembelahan sel kambium.
b. Merangsang pembungaan lebih awal sebelum waktunya.
c. Merangsang pembentukan buah tanpa biji.
d. Merangsang tanaman tumbuh sangat cepat sehingga mempunyai ukuran raksasa.
3.
Sitokinin
a. Merangsang proses pembelahan sel.
b. Menunda pengguguran daun, bunga, dan buah.
c. Mempengaruhi pertumbuhan tunas dan akar.
d. Meningkatkan daya resistensi terhadap pengaruh yang merugikan seperti suhu rendah, infeksi virus, pembunuh gulma, dan radiasi.
e. Menghambat (menahan) menguningnya daun dengan jalan membuat kandungan protein dan klorofil yang seimbang dalam daun (senescens).
4.
Gas Etilen
a. Membantu memecahkan dormansi pada tanaman, misalnya pada ubi dan kentang.
b. Mendukung pematangan buah.
c. Mendukung terjadinya abscission (pelapukan) pada daun.
d. Mendukung proses pembungaan.
e. Menghambat pemanjangan akar pada beberapa spesies tanaman dan dapat menstimulasi pemanjangan batang.
f. Menstimulasi perkecambahan.
g. Mendukung terbentuknya bulu-bulu akar.
5.
Kalin
a. Rhizokalin, mempengaruhi pembentukan akar.
b. Kaulokalin, mempengaruhi pembentukan batang.
c. Filokalin, mempengaruhi pembentukan daun.
d. Antokalin, mempengaruhi pembentukan bunga.
6.
Asam Absisat (ABA)
a. Menghambat perkecambahan biji.
b. Mempengaruhi pembungaan tanaman.
c. Memperpanjang masa dormansi umbi-umbian.
d. Mempengaruhi pucuk tumbuhan untuk melakukan dormansi.
7.
Asam traumalin / Asam traumalat
Memperbaiki luka pada tumbuhan (proses restitusi / regenerasi)



2.Nutrisi
            Tanaman mutlak membutuhkan unsur-unsur hara esensial dalam pertumbuhannya. Adapun peranan unsur-unsur tersebut dapat diuraikan secara ringkas seperti dibawah ini:

1. Nitrogen (N), peranannya :
            * Merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman hingga tumbuhnya anakan.
            * Membuat tanaman lebih hijau karena banyak mengandung butir hijau daun.
            * Merupakan bahan penyusun klorofil, lemak, dan protein.
2. Fisfor (P), peranannya :
            * Memacu pertumbuhan akar dan pembentukan sistem perakaran yang lebih baik
            * Mempercepat pembungaan dan pemasakan buah iji, atau gabah.
            * Memperbesar persentase pembentukan bunga menjadi buah.
            * Sebagai bahan penyusun inti sel lemak dan protein
3. Kalium (K), perananya :
            *Memperlancar fotosintesis
            *Membantu pembentukan protein dan hidrat arang
            *Sebagai katalisator dalam transformasi tepung, gula, dan lemak tanaman
            *Mengeraskan jerami dan bagian kayu dari tanaman
            *Meninggikan kualitas rasa dan warna dari buah dan bunga
            *Meninggikan daya tahan tanaman terhadap serangan hama, penyakit dan kekeringan.
            *Mempercepat pertumbuhan jaringan merismatik



4. Magnesium (Mg), perananya :
            *Merupakan bahan penyusun klorofil
            *Mengaktifkan enzim yang berperan pada metabolisme karbohidrat.
            *Menaikkan kadar minyak pada berbagai tanaman penghasil minyak
5. Kalsium (Ca), perananya :
            *Merangsang pembentukan bulu-bulu akar dan biji-bijian
            *Mengeraskan jerami dan bagian kayu tanaman.
6. Belerang (S), peranannya :
            *sebagai penyusun utama ion fosfat
            *Menambah kandungan protein dan vitamin
            *Membentuk bintil akar tanaman kacang-kacangan dan butir hijau daun.
7. Klor (Cl) peranannya :
            *Meningkatkan kuantitas dan kualitas tanaman
8. Besi (Fe), peranannya :
            *Membentuk klorofil
9. Mangan (Mn), peranannya :
            *Menyusun klorofil dan proses fotosintesis
            *Mearngsang perkecambahan biji dan pemasakan buah
10. Tembaga dan Seng (Cu dan Zn), peranannya :
            *Mengatur sistem enzim tanaman dan membentuk klorofil
            *Diperlukan pada tanah alkalis dan organik
11. Borium (B), peranannya :
            *Meningkatkan kualitas dan kuantitas sayur dan membentuk klorofil
            *Meningkatkan produksi biji-bijian pada tanaman dan kacang-kacangan
12. Molibdenum (Mo), peranannya :
            *Membantu proses Fiksasi N untuk tanaman kacang-kacangan, jeru, dan sayur-mayur


BAB III
METODE PENELITIAN

A.     Metode
            Metode yang kami gunakan adalah metode eksperimen dan atau penelitian.
B.      Tempat
            Tempat yang digunakan untuk penelitian kecambah kacang hijau adalah:
1.      Terkena cahaya matahari langsung :  Di luar ruangan kelas XII IPA 2.
2.      Terkena cahaya matahari tak langsung : Di belakang kaca kelas XII IPA 2.
3.      Tidak terkena cahaya matahari (sinar refraksi matahari yang membaur) : Di pojok kelas XII IPA 2.

C. Waktu
Kami melakukan penelitian selama tujuh (7) hari.
·         Pengukuran Kecambah Kacang Hijau yang terkena cahaya matahari langsung sekitar Pukul 07.00 a.m
·         Pengukuran Kecambah Kacang Hijau yang terkena cahaya matahari tak langsung sekitar Pukul 07.00 a.m
·         Pengukuran Kecambah Kacang Hijau yang tidak terkena cahaya matahari (sinar refraksi matahari yang membaur) sekitar Pukul 07.00 a.m


D.     Alat dan Bahan
1.      Alat
·         3 buah gelas plastik
·         Penggaris
·         Buku Praktikum
·         Label
2.      Bahan
·         Biji Kacang Hijau sekitar 30 butir
·         Kapas secukupnya
·         Air secukupnya




E.     Cara kerja
           
1.      Siapkan semua alat dan bahan.
2.      Beri label pada 3 gelas plastic. Tandai dengan nomor 1, 2 dan 3.
3.      Isi semua gelas plastic dengan kapas secukupnya.
4.      Tuangkan air secukupnya pada ketiga gelas plastic yang telah diberi kapas.
5.      Tambahkan biji kacang hijau sekitar 10 butir per gelas plastic yang telah berlabel.
6.      Simpan gelas plastic 1 di luar ruangan/ kelas XII IPA 2.
7.      Simpan gelas plastik 2 di belakang kaca ruangan/  kelas XII IPA 2.
8.      Simpan gelas plastik 3 di pojok ruangan/ kelas XII IPA 2.
9.      Amati dan catat semua pertumbuhan setiap hari pada pukul 07.00 a.m selama 7 hari.
10.  Jika dalam gelas plastic kering, tuangkan air secukupnya pada semua gelas plastik percobaan agar tumbuhannya tetap tumbuh dan tidak mati.

           














BAB IV
HASIL PENGAMATAN


         Pengamatan dan pengukuran selama 7 hari.
         Dilakukan percobaan dengan 3 sampel.
         Diberi 3 perlakuan yang berbeda.

No.
Hari/Tanggal
Tinggi Kecambah (cm)
Rata - Rata (cm)


Perc 1
Perc 2
Perc 3

1
Selasa/26-Juli-2016
0.7
0.7
0.9
0.76
2
Rabu/27-Juli-2016
1.6
1.9
2.4
1.9
3
Kamis/28-Juli-2016
3.2
4.4
6.3
4.6
4
Jum'at/29-Juli-2016
4.5
7.8
9.6
7.3
5
Sabtu/30-Juli-2016
5.8
8.5
13.5
8.9
6
Minggu/31-Juli-2016
7.5
9.6
15.8
10.9
7
Senin/01-Agus-2016
8.9
10.3
17.5
12.2


Text Box: Waktu (Hari)
















BAB V
PENUTUP

A.   Kesimpulan
            Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan, kami menyimpulkan bahwa perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya, hormon, dan sedikit faktor lain yang mempegaruhinya.
            Diamati dari faktor cahaya, dibuktikan bahwa kacang hijau yang ditempatkan didaerah yang gelap atau intensitas cahayanya sedikit, akan menghasilkan pertumbuhan kacang hijau yang lebih cepat dibandingkan dengan kaca kacang hijau yang diletakkan ditempat yang terang atau yag mendapatkan intensitas cahaya paling banyak. Dengan itu, hormon auksin yang dipengaruhi tanpa cahaya matahari akan merangsang perpanjangan sel-sel pada titik tumbuh primer. Tetapi, kondisi tumbuhan yang baik akan dialami oleh kacang hijau dengan pengaruh cahaya lebih banyak. Yaitu tumbuh lebih kokoh, daunnya berkembang sempurna, dan berwarna hijau. Hanya saja, batangnya lebih pendek dari pertumbuhan kacang hijau ditempat gelap. Sedangkan kondisi tumbuhan yang kurang baik dialami oleh kacang hijau yang tumbuh tanpa pengaruh cahaya matahari. Yaitu batangnya lebih cepat tinggi, daunnya tidak mengandung klorofil, dan berwarna kuning.
            Jadi, dapat disimpulkan bahwa cahaya memperlambat atau menghambat pertumbuhan kacang hijau, dan hal tersebut disebabkan karena cahaya dapat menguraikan Hormon pertumbuhan yaitu Hormon Auksin.
















DAFTAR PUSTAKA
Kistinnah, Idun. 2010. Biologi Kelas XII SMA/MA. Bandung: Dinas Pendidikan Prov JABAR
_____________.2015. Laporan Perkecambahan Kacang Hijau. Tersedia : kecambahkacanghijau.blogspot.co.id [27 April 2016]
 



Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment Here :)