I.
UNSUR INTRINSIK NOVEL INDONESIA
1) Judul
: Petir
2) Tema
: Kehidupan, ilmu pengetahuan dan misteri.
3) Latar
:
Ø Waktu
: Dini hari, Subuh, Pagi hari, Sore menjelang malam, Malam hari, Tengah malam.
Ø Tempat
: Di Bandung, Rumah Eleanor Elektra, Toko Bu Sati, Pemakaman, Warnet Bellatrix,
Gereja dan Tempat pengobatan alternative.
Ø Suasana
: Tegang, menyedihkan, senang dan membingungkan.
4) Alur
: Alur maju dan mudnur (flashback) atatu campuran.
5) Tokoh
& Penokohan :
Ø
Dimas
§
Mudah marah dan sensitif. Terbukti
pada kalimat “Ia tahu kalimat itu percuma. Dimas akan berjalan masuk ke
kamarnya, menutup pintu. Tidak keluar sampai pagi, kecuali kalau ada kebakaran”
Ø
Reuben
§
Cerdas namun pelupa. Terbukti pada
kalimat “Reuben menutup mata, frustasi. Kenapa ia selalu lupa? Kenapa tidak
pernah bisa ingat? Bukan hari ini saja”.
Ø
Elektra
§
Pemalas. Terbukti pada kutipan “Aku,
si Bungsu Pemalas yang jarang punya aksi”
§
Demokratis. Terbukti pada sikap yang
diceritakan penulis yaitu membebaskan kakaknya menentukan agama pilihan.
§
Cerdas, Ulet , Mandiri, Tabah dan Kuat. Hal
ini terlihat dari kutipan “Betapa kerennya konsep ini nanti: Elektra, si gadis
sebatang kara, mandiri dan tabah mengarungi hidup, tinggal di rumah besar dan
cantik berlokasi strategis”.
§
Tidak Putus asa dan Kreatif.
Yerbukti ketika ia berusaha mencari pekerjaan walaupun tak kunjung dapat dan
akhirnya membangun warnet bersama rekan rekannya. Dan Terbukti ketika dia
mengurus masalah lamaran pekerjaan ke STIGAN, dia memiliki beberapa rencana,
ketika satu rencana gagal, maka dia akan melakukan rencana yang lain.
Ø
Watti
§
Hiperaktif. Terbukti pada kutipan “Watti,
si Sulung Hiperaktif yang selalu beraksi”
§
Centil. Terbukti karena diceritakan
penulis ketika Watti mulai suka berdandan di usia yang masih sangat remaja
§
Penyayang. Terbukti pada saat ia
telah menikah dan meninggalkan Elektra seorang diri ia selalu menelponnya.
§
Sembrono.
§
Menghargai.
§
Emosiaonal dan humoris
§
Pemilih namun kadang suka pamer.
§
Rapuh.
Ø
Bu Sati
§
Penyayang
§
Ramah. Terbukti pada kutipan
“Seorang ibu gemuk berumur 40-an tahun berwajah hangat tersenyum lebar kepadaku”
§
Kreatif
§
Suka menolong. Hal ini terbukti
ketika dia tidak mau dibayar ketika mengajari Ektra meditasi, karena baginya
sudah merupakan kewajiban menolong orang lain.
§
Sensitif/punya kepekaan. Terbukti
ketika penulis menceritakan bahawa dia tahu Ektra sedang sakit, meskipun dia
tidak berada di tempat Ektra.
§
Berkharisma.
§
Bijak.
Ø
Mpret
§
Kucel
§
Menarik
§
Intelektualnya tinggi
§
Cerdas cermat
§
Hemat walau agak pelit
§
Pemendam perasaan
§
Semangat.
§
Menyenangkan.
§
Sederhana dan efektif.”
§
Kreatif.
Ø
Kewoy
§
Ceria
§
Humoris
§
Pintar
§
Suka menolong.
§
Baik hati/protektif.
§
Phobia.
§ Tertutup.
Ø Dedi
§ Ayah
Elektra
§ Penyabar
§ Penyayang
§ Pendiam
6)
Sudut Pandang : Terkadang Orang Pertama
(Aku/ Saya), terkadang orang ketiga (Elektra)
7)
Gaya Bahasa : Bahasa Indonesia Formal,
dengan penggunaan gaya bahasa sehari – hari. Kadang dicampuri bahasa Sunda,
karena latarnya orang Bandung.
Untuk
Bahasa Indonesia Formal, terbukti pada kutipan, “Aku, si Bungsu Pemalas yang jarang punya aksi.”
Untuk campuran bahasa Sunda,
terbukti pada penggunaan istilah istilah seperti cilok aci dicolok, euy,eta pisan, kumaha maranehna dan sejenisnya.
Majas yang digunakan antara lain :
majas hyperbola, personifikasi, dan berbagai majas perumpamaan juga sindiran.
8)
Amanat
; Pelajaran yang dapat kita ambil adalah segala resiko hidup harus kita hadapai
dan jangan pernah menyerah dan menyalahkan keadaan. Karena sebernya Tuhan telah
merencanakan sesuatu yang bahkan kadang kita tidak menduganya, tinggal kita
yang mau berusaha atau tidak.
9)
Sinopsis
: Pada dasarnya Seri Petir ini adalah seri ke-3 jadi ada serangkaian konflik
yang sudah ternagaki pada 2 seri sebelumnya, pada seri ini ada tokoh baru
bernama Elektra, dia mempunyai relasi yang baik dengan partikel partikel
listrik di alam, namun kekuatannya ini kadang dapat mencelakakan dirinya bahkan
sahabat sahabatnya. Namun, setelah bertemu Bu Sati, semuanya berubah kejalan
yang lebih baik. Ia diajarkan bermeditasi dan menyalurkan kekuatannya itu untuk
kebaikan. Hingga samapilah waktunya ia bertemu dengan saudara Mpret yang
bernama Bong. Dan karena Bong lah ia bertemu dengan sang Akar. Siapakah itu?
Mau tahu lebih jauh tentang kisah hidup Elektra dan segala misteri dibalik itu
semua? Silahkan baca novel Supernova seri ke 3 Petir.
II.
UNSUR
EKSTRINSIK NOVEL INDONESIA
1) Latar Belakang Penulis
Nama Lengkap : Dewi Lestari
Nama Pena :
Dee
Profesi : Penulis,
Penyanyi
Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 20 Januari 1976
Karya – Karya : Filosopi Kopi, Rectoverso, Perahu Kertas,
Supernova yang terdiri dari beberapa seri diantaranya Ksatria, Putrid an
Bintang Jatuh, Akar, Petir, Partikel dan Gelombang.
2) Identitas Buku :
Judul : Petir
Pengarang : Dee
Penerbit : PT. Truadee Pustaka Sejati
Cetakan Pertama : 2004
Tebal Buku : 225 halaman
Kategori : Sains Fiksi