Nama : Siti
Nadia Nurul Azizah
Kelas : XI
IPA 4
No. Absen : 34
1. Ringkasan Biografi B.J. Habibie
Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf
Habibie atau dikenal sebagai BJ Habibie (73 tahun) merupakan pria Pare-Pare
(Sulawesi Selatan) kelahiran 25 Juni 1936. Habibie menjadi Presiden ke-3
Indonesia selama 1.4 tahun dan 2 bulan menjadi Wakil Presiden RI ke-7. Habibie
merupakan “blaster” antara orang Jawa dengan orang Makasar/Pare-Pare.
Dimasa kecil, Habibie telah menunjukkan kecerdasan dan
semangat tinggi pada ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya Fisika. Selama
enam bulan, ia kuliah di Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung
(ITB), dan dilanjutkan ke Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule – Jerman
pada 1955. Dengan dibiayai oleh ibunya, R.A. Tuti Marini Puspowardoyo,
Habibie muda menghabiskan 10 tahun untuk menyelesaikan studi S-1 hingga S-3 di
Aachen-Jerman.
Berbeda dengan rata-rata mahasiswa Indonesia yang
mendapat beasiswa di luar negeri, kuliah Habibie (terutama S-1 dan S-2)
dibiayai langsung oleh Ibunya yang melakukan usaha catering dan indekost di
Bandung setelah ditinggal pergi suaminya (ayah Habibie). Habibie mengeluti
bidang Desain dan Konstruksi Pesawat di Fakultas Teknik Mesin. Selama lima
tahun studi di Jerman akhirnya Habibie memperoleh gelar Dilpom-Ingenenieur atau
diploma teknik (catatan : diploma teknik di Jerman umumnya disetarakan
dengan gelar Master/S2 di negara lain) dengan predikat summa cum laude.
Pak Habibie melanjutkan program doktoral setelah menikahi
teman SMA-nya, Ibu Hasri Ainun Besari pada tahun 1962. Bersama dengan istrinya
tinggal di Jerman, Habibie harus bekerja untuk membiayai biaya kuliah sekaligus
biaya rumah tangganya. Habibie mendalami bidang Desain dan Konstruksi Pesawat
Terbang. Tahun 1965, Habibie menyelesaikan studi S-3 nya dan mendapat gelar
Doktor Ingenieur (Doktor Teknik) dengan indeks prestasi summa cum laude.
Karir di Industri
Karir B.J. Habibie sangat cemerlang. Habibie menyumbang
berbagai hasil penelitian dan sejumlah teori untuk ilmu pengetahuan dan
teknologi dibidang Thermodinamika, Konstruksi dan Aerodinamika. Beberapa
rumusan teorinya dikenal dalam dunia pesawat terbang seperti “Habibie Factor“, “Habibie Theorem” dan “Habibie Method“.
BJ Habibie bekerja di Messerschmitt-Bölkow-Blohm
1965-1969 sebagai Kepala Penelitian dan Pengembangan pada Analisis Struktrur
Pesawat Terbang, dan kemudian menjabat Kepala Divisi Metode dan Teknologi pada
industri pesawat terbang komersial dan militer di MBB (1969-1973). Setelah itu
beliau diberi kepercayaan untuk menjadi Vice President sekaligus Direktur Teknologi di MBB periode 1973-1978
serta menjadi Penasihat Senior bidang teknologi untuk Dewan Direktur MBB (1978
). Dialah menjadi satu-satunya orang Asia yang berhasil menduduki jabatan
nomor dua di perusahaan pesawat terbang Jerman ini.
Kembali ke Indonesia
Di
Indonesia, Habibie 20 tahun menjabat Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT,
memimpin 10 perusahaan BUMN Industri Strategis, dipilih MPR menjadi Wakil
Presiden RI, dan disumpah oleh Ketua Mahkamah Agung menjadi Presiden RI
menggantikan Soeharto menjadi Presiden
Republik Indonesia ke 3.
Soeharto menyerahkan jabatan presiden itu kepada Habibie berdasarkan Pasal 8 UUD 1945. Sampai akhirnya Habibie dipaksa pula lengser akibat refrendum Timor Timur yang memilih merdeka. Pidato Pertanggungjawabannya ditolak MPR RI. Beliau pun kembali menjadi warga negara biasa, kembali pula hijrah bermukim ke Jerman.
2. Hal – Hal Menarik dari B.J.
Habibie
Ø
Orang yang bertekad kuat.
Ø
Kuliah di Aachen-Jerman
dengan biaya sendiri tanpa beasiswa dari Negara.
Ø
Bergelar Dilpom-Ingenenieur
(S2) dari Universitas di Jerman yaitu Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule
– Jerman
Ø
Mahir dalam bidang Desain dan Konstruksi
Pesawat di Fakultas Teknik Mesin,
Ø
S3 nya mendapat gelar Doktor Ingenieur
(Doktor Teknik) dengan indeks prestasi summa cum laud.
Ø Mempunyai
temuan yang gemilang seperti “Habibie
Factor“, “Habibie Theorem”
dan “Habibie Method“.
Ø
Menikahi teman SMA nya yaitu
Hasri
Ainun Besari.
Ø
Menjadi Kepala
Penelitian dan Pengembangan pada Analisis Struktrur Pesawat Terbang di Messerschmitt-Bölkow-Blohm (1965-1969)
Ø
Menjadi Kepala Divisi Metode dan Teknologi pada
industri pesawat terbang komersial dan militer di Messerschmitt-Bölkow-Blohm (1969-1973).
Ø
Menjadi Vice President sekaligus Direktur
Teknologi di Messerschmitt-Bölkow-Blohm (1973-1978)
Ø
Menjadi Penasihat Senior bidang teknologi
untuk Dewan Direktur di Messerschmitt-Bölkow-Blohm (1978 ).
Ø
Menjabat sebagai Menteri Negara
Ristek/Kepala BPPT
Ø
Menjadi Presiden RI yang ke-3.
3. Refleksi terhadap tokoh lain
Refleksi Terhadap Hasri Ainun Besari
v
Keluarga Ainun adalah keluarga yang
mencintai pendidikan sama halnya seperti B.J Habibie dan ibunya.
v
Sama -
sama mempunyai gelar, bu Ainun kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, Jakarta dan lulus sebagai dokter pada tahun 1961.
v
Sama – sama mengabdi kepada Negara, ibu
Ainun bekerja di rumah sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
v
Sama-sama anak ke empat dari delapan
bersaudara dan sama-sama dibesarkan dalam keluarga yang berpendidikan.
v
Kesamaan lain adalah, mereka sama-sama
tinggal di Bandung dan sekolah di tempat yang sama. (Pas di SLTA)
4. Refleksi terhadap diri
sendiri (Penulis)
o
Saya melihat, bahwa Pak
Habibie itu orang yang tidak pantang menyerah sama dengan sifat saya ketika saya
punya tekad yang besar saya selalu mencoba yang terbaik dan semaksimal mukmin
dengan usaha dan do’a.
o
Orang yang penuh dengan
kejutan, mimpi, dan hal-hal baru.
o
Suka mengarang puisi yang
kadang kadang maknanya sangat dalam karena dibuat untuk orang orang atau
keadaan tertentu.
o
Tidak mudah melupakan masa
lalu, dan selalu ingat akan dari mana kita berasal.