1. Etika Niat
Setiap
muslim tentu menyadari bahwa niat punya peranan yang besar, sebab hanya
dengan niat yang beiklah amalan diterima, sebaliknya niat yang rusak
akan menyebabkan amalan tertolak dan batal. Niat adalah kehendak menuju
perbuatan. Maka apabila kehendak ini karena mengharapkan ridha Allah SWT
dan menyanjung perintah;Nya, saat itu pula niat bisa dikatakan sah dan
akan menghasilkan amal shaleh yang diterima.Sebaliknya apabila kehendak ini hanya karena dunia, atau mengharapkan pujian dan sanjungan manusia, atau karena popularitas dan ingin dikenal, atau karena sebab lainnya yang tidak baik, nisacaya niat akan rusak dan menghasilkan amalan yang rusak dan tertolk pula, seusai dengan sabda Nabi SAW: “Sesungguhnya semua amalan itu berdasarkan niat, dan sesungguhnya setiap orang akan memperoleh apa yang ia niatkan.” [Muttafaq’alaihi]
2. Adab Kepada ALLAH ‘Azza wa Jalla
1.
Seorang Muslim mengetahui bahwasanya Allah lah yang menciptakan dan
memberinya rezeki. Dialah yang mengaruniakan kepadanya semua nikmat dan
menjauhkan dari semua malapetaka. oleh sebab itu ia mesti sungguh
sungguh menjaga adab sopan santun kepada Tuhannya.2. Diantara adab kepada Allah SWT ketundukkan total kepada syari’ah-Nya, yaitu dengan melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan.
3. Termasuk etika kepada Allah SWT tidak menentang apapun dari kandungan syari’ahNya, sebagiamana firman-Nya: “Tidaklah pantas bagi seorang beriman laki laki dan perempuan apabila Allah dan Rasul-Nya memutuskan suatu hukum(perkara), mereka mencari pilihan lain dari urusan mereka”, dan firman-Nya pula:”Sesungguhnya orang orang yang beriman apabila diseru kepada Allah dan Rasul-Nya untuk memutuskan suatu perkara di antara mereka, mereka hanya mengatakan:”Kami dengar dan kami ta’ati”.
4. Dan termasuk juga dalam etika kepada Allah SWT mensyukiru dan menyanjung-Nya, banyak banyak berzikir dan berdo’a kepada-Nya, serta kembali kepada-Nya dalam segala urusan, mencintai dan berbaik sangka kepada-Nya, merasa takut kepada ganjaran-Nya, mengharapkan pahala-Nya, selalu membaca kitab-Nya dan mengawasinya dalam segala hal kecil maupun besar.
3. Adab Kepada Al-Qur’an
Seorang
Muslim mesti menjaga adab kepada Kitabullah;”Al Quran Al Karim”,
mensucikan, dan mendahulukannya di atas segala ucapan. Di samping itu
juga melaksanakan isinya baik yang berupa hukum(perundang-undangan),
adab sopan santun maupun akhlak(budi pekerti)Dalam membaca Al Quran sewajarnya memperhatikan hal hal berikut ini:
1. Membacanya dalam keadaan yang paling sempurna; dengan bersuci, menghadap kiblat dan duduk dengan penuh adab dan penghormatan.
2. Memperhatikan ayat ayat, dan memikirkan maknanya.
3. Membacanya dengan niat ibadah dan beramal, bukan sekedar mencari pengetahuan.
4. Membacanya dengan tenang dan perlahan(tartil).
5. Mempelajari hukum hukum tilawah dan membacanya sesuai dengan hukum hukum tersebut (tajwid).
6. Membaca dengan suara yang indah, diiringi khusyu’ dan ketundukan kepada Allah yang telah menurunkan Kitab yang agung ini.
4. Adab Kepada Nabi SAW
Seorang
Muslim mesti beradab kepada Rasulullah SAW, akrena jasanya sebagai Nabi
penutup yang dengannya Allah selamatkan umat manusia dari kegelapan
menuju cahaya yang terang benderang.Diantara aplikasi adab kepada Rasulullah SAW:
1. Ta’at kepada perintahnya, dan meninggalkan larangannya.
2. Kewajiban mencintai Nabi SAW.
3. Mengikuti Sunnahnya serta mencontoh Beliau dalam akhlak dan etika.
4. Menjadikan syari’ahnya sebagai dasar hukum dan perundang undangan dalam segenap aspek kehidupan, khususnya bila terjadi persengketaan, sesuai dengan firman Allah SWT:” Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya”. [An Nisaa’ : 65]
5. Mencintai pengikut pengikutnya dan orang orang yang mencintai dan membelanya, serta membeci musuh musuhnya.
source: Inilah Islam: Adab Pribadi MUSLIM